Rabu, 24 April 2019

Modul 8 : LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER ROUTING DINAMIS


LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
ROUTING DINAMIS





Disusun Oleh Kelompok L :
Ridho Rachmat G
NIM: 064001800006
Fikri Khalis
NIM: 064001800031
Uray Asyifa
NIM: 065001800033
M. Hibatul azizi     
NIM: 064001600021


Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
Jakarta – Indonesia
2019








TUJUAN
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum kedelapan matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai panduan umum untuk konfigurasi routing dinamis didalam Cisco Packet Tracer.

TEORI PERCOBAAN
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah  routing yang dilakukan oleh router dengan cara membuat jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis membuat jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Jika dibandingkan kelemahan dan kelebihan static routing dengan routing dinamis, maka lebih baik Anda memilih routing dinamis dalam penerapan di jaringan yang cukup besar. Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
§  Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
§  Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
§  Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.
Sedangkan kerugian routing dinamis adalah sebagai berikut:
§  Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu.
§  Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table memakan waktu lama karena router akan melakukan broadcast ke semua router sampai ada IP table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang tersedia.

LANGKAH PERCOBAAN
1.      Buat topologinya, yang terdiri dari 3 buah router dan 3 buah PC yang masing-masing routernya terhubung dengan 1 PC berbeda. Router pertama dan kedua terhubung dengan serial 2, sementara router kedua dan ketiga terhubung dengan serial 3.


2.      Kemudian isilah IP address untuk PC0 192.1.1.2 dan default gateway 192.1.1.1, sementara untuk PC1 isi IP address dengan 193.1.1.2 dan default gateway 193.1.1.1 lalu untuk PC2 isi IP address dengan 194.1.1.2 dan default gateway 194.1.1.1




3.      Setelah melakukan konfigurasi IP untuk PC lalu kita lakukan konfigurasi IP untuk router. Pertama pilih Router0 dan masuk ke CLI, kemudian masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex


Sementara untuk Router1 masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex



Kemudian untuk Router2 berikan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2 255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex



Keseluruhan perintah yang diberikan pada ketiga router tersebut adalah konfigurasi router untuk serial router dan juga konfigurasi jaringan FastEthernet0/0 masing-masing routernya.

4.      Langkah selanjutnya adalah mengonfigurasi routing RIP pada masing-masing router. Untuk Router0 masukkan perintah berikut di dalam CLI.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 192.1.1.0
Router(config-router)#network 10.1.1.0


Sementara untuk Router1 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.1.1.0
Router(config-router)#network 193.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0


Lalu untuk Router2 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 194.1.1.0
Router(config-router)#network 11.1.1.0


5.      Langkah terakhir adalah proses ping secara acak, lakukan untuk menguji bahwa keseluruhan konfigurasi yang sudah kita buat dapat berjalan dengan baik dan lancar. Terlihat bahwa keseluruhan proses ping sudah berhasil/Successful.



KESIMPULAN
            Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan antara router lainnya. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya.

Modul 7 : MEMBUAT JARINGAN ROUTER STATIC


MEMBUAT JARINGAN ROUTER STATIC




Disusun Oleh Kelompok L :
Ridho Rachmat G 064001800006
Fikri Khalish 064001800031
Uray Asyifa 064001800033
M. Hibatul Azizi 064001600021








Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Industri

Universitas Trisakti

Jakarta – Indonesia

2019



i. Tujuan Praktikum
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum tujuh matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga beguna sebagai panduan umum
dalam membuktikan percobaan Routing Static

ii. Teori Percobaan
            Tracer merupakan aplikasi untuk media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.
            Pengertian Router adalah Sebuah Alat Yang Mengirimkan Paket Data Melalui Sebuah Jaringan Atau Internet Menuju Tujuannya, Melalui Sebuah Proses Yang Dikenal Sebagai Routing. Proses Routing Terjadi Pada Lapisan 3 (Lapisan Jaringan Seperti Internet Protocol) Dari Stack Protokol Tujuh-lapis OSI.
            fungsi utama dari setiap router adalah untuk menghubungkan 2 jaringan atau lebih agar dapat mendistribusikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.
Default gateway fungsinya terutama sebagai pilihan akhir pada proses pemilihan arah/route.Default Gateway adalah pilihan ‘Default’ yang berarti‘Pilihan terakhir, kalau sudah tidak ada pilihan yang lain lagi’.

iii. Langkah-Langkah Percobaan
1.Buat topologi seperti berikut ini.

2. Atur IP address dan Default Gateway masing-masing PC






3. Setting CLI pada masing-masing Router
Router0
Router>en            // enable
Router #conf t        //configure terminal
Router (config)#int fa0/0              //setting interface dari router ke switch
Router (config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0 
Router (config-if)#no shut            //mengaktifkan setting diatasnya
Router (config-if)#ex         //exit
Router (config)#
Router (config)#int s2/0      //setting interface serial di Router
Router (config-if)#ip add 172.16.2.1255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex


Router1
Router >en
Router #conf t
Router (config)#int fa0/0
Router (config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex
Router (config)#
Router (config)#int s2/0
Router (config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex
Router (config)#
Router (config)#int s3/0
Router (config-if)#ip add 172.16.4.1255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex


Router2
Router >en
Router #conf t
Router (config)#int fa0/0
Router (config-if)#ip add 172.16.5.1255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex
Router (config)#
Router (config)#int s2/0
Router (config-if)#ip add 172.16.4.2255.255.255.0
Router (config-if)#no shut
Router (config-if)#ex



4. Lakukan setting Routing pada CLI router.
Router0
                 Router (config)#ip route 172.16.3.0
 255.255.255.0  172.16.2.2
                 Router (config)#ip route 172.16.5.0
 255.255.255.0  172.16.2.2

Router1
Router (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
          Router (config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.0 172.16.4.2

Router2
Router (config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.4.1
Router (config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1


5. Jalankan ping untuk mengetes apakah PC saling terhubung.




IV. Kesimpulan
            Dari praktikum hari ini dapat saya simpulkan bahwa Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut.